mimpi dikejar orang yang tidak dikenal

2024-10-08 01:58:51  Source:mimpi dikejar orang yang tidak dikenal   

mimpi dikejar orang yang tidak dikenal,ahli qq,mimpi dikejar orang yang tidak dikenal

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE mengakui pengembangan bisnis panas bumi di Indonesia cukup menantang. Salah satu isu utama yang menghambat pengembangan panas bumi adalah masalah perizinan yang dapat memakan waktu hingga enam tahun sebelum proyek bisa dimulai.

Direktur Eksplorasi & Pengembangan Pertamina Geothermal Energy, Edwil Suzandi membenarkan pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa tantangan utama di industri panas bumi adalah perizinan.

Menurutnya, pemerintah khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menunjukkan komitmen untuk mempercepat proses perizinan yang menjadi langkah penting bagi pengembangan proyek panas bumi di Indonesia.

Selain perizinan, Edwil juga menyoroti tantangan keekonomian dan komersialitas dalam proyek panas bumi. Saat ini, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menjadi off-taker utama untuk penggunaan listrik yang dihasilkan dari panas bumi.

Oleh karena itu, penting bagi PGE untuk mengembangkan teknologi yang dapat menekan biaya investasi atau capital expenditure (capex), sehingga harga listrik yang dihasilkan dari panas bumi bisa lebih murah bagi konsumen akhir.

"Jadi bagaimana proyek geothermal ini menjadi komersial dan yang paling utama adalah kita bisa menghasilkan listrik yang murah yang bisa dijual oleh PLN nantinya ke masyarakat," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Kamis (19/9/2024).

Baca:
Pemerintah Mau Bikin Pembiayaan Hijau untuk Perusahaan, Apa Itu?

Selain itu, Edwil turut menekankan pentingnya inovasi teknologi di sektor panas bumi. Meski teknologi panas bumi saat ini masih tertinggal dibandingkan dengan industri minyak dan gas (migas), PGE terus berupaya mengembangkan inovasi baru.

"Kami di PGE kami menyebutnya geothermal center of excellence, 40 tahun pengalaman kita di PGE di dalam mengembangkan geothermal di Indonesia. Tentunya banyak lesson learn, pembelajaran yang bisa kita ambil," imbuh dia.

Salah satu langkah konkret yang sedang dilakukan PGE adalah mengembangkan penggunaan pompa submersible elektrik (ESP) untuk meningkatkan produksi uap dari reservoir. Jika berhasil, teknologi ini dapat meningkatkan kapasitas produksi panas bumi di Indonesia secara signifikan.

Baca:
Jokowi Ingin 3 Komoditas Ini Dorong RI Jadi Negara Maju

Tidak hanya itu, Edwil juga menyoroti pentingnya teknologi pengeboran yang efisien untuk menekan biaya dan mempercepat proses pengembangan panas bumi. PGE pun berkomitmen untuk meningkatkan nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam pembangunan pembangkit panas bumi, melalui optimalisasi penggunaan komponen buatan lokal.

Melalui berbagai upaya ini, dia berharap industri panas bumi Indonesia bisa berkembang lebih cepat dan berkontribusi lebih besar terhadap penyediaan energi yang terjangkau dan berkelanjutan bagi masyarakat.


(dpu/dpu) Saksikan video di bawah ini:

Video: Heran Izin Proyek PLTP Bisa 5-6 Tahun, Jokowi: Harus Dibenahi!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Video: Heran Izin Proyek PLTP Bisa 5-6 Tahun, Jokowi: Harus Dibenahi!

Read more