togel 73

2024-10-08 04:16:55  Source:togel 73   

togel 73,beli chip domino ungu,togel 73Jakarta, CNN Indonesia--

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyentil soal kebebasan berpendapat usai heboh insiden pembakaran Al Quran di Swediadan Denmark.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) Teuku Faizasyah mengatakan Retno menyampaikan pernyataan tersebut saat rapat di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Lihat Juga :
Sejak Kapan Ukraina Mulai Serbu Rusia sampai Bikin Moskow Gigit Jari?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui pertemuan OKI, Indonesia menegaskan kembali posisinya soal penghinaan terhadap Al Quran yang terjadi dua negara Nordik itu.

[Gambas:Video CNN]

"[Kita] juga menegaskan kembali bahwa apa yang disebut dengan kebebasan berpendapat tidaklah boleh kemudian mencederai perasaan mereka atau mencederai mereka yang memiliki pendekatan atau kehormatan terhadap kitab-kitab suci yang sakral," lanjut Faizasyah.

Melalui OKI, negara-negara mayoritas penduduk Muslim, menegaskan posisi mereka bersama. Salah satunya agar di negara-negara penistaan atau perusakan kitab-kitab suci terjadi mengambil langkah hukum, memastikan insiden serupa tak terulang.

Lihat Juga :
Bentrok Antarkelompok di India, Masjid Dibakar 5 Orang Tewas

Faizasyah lantas menyinggung keputusan Dewan HAM yang mendorong negara terkait melakukan peninjauan kembali terhadap aturan hukum nasional mereka.

Forum OKI, lanjut dia, menegaskan kembali apa yang sudah disepakati Jenewa. Faizasyah berharap keprihatinan negara Muslim bisa lebih diperhatikan.

"Sehingga tindakan-tindakan pelecehan terhadap kitab-kitab suci bisa dikenakan sanksi hukum," ucap diplomat itu.

Pertemuan OKI berlangsung usai serangkaian pembakaran Al Quran di Swedia dan Denmark.

Lihat Juga :
Pedemo Anti-Islam Diizinkan Bakar Al Quran Lagi Depan Parlemen Swedia

OKI meminta kedua negara tersebut mengambil tindakan tepat untuk mencegah serangan dan penghinaan terhadap kesucian dan kepercayaan orang lain.

Organisasi ini juga meminta agar Swedia dan Denmark memastikan insiden serupa tak terulang.

"Untuk menghentikan pengulangan tindakan agresi yang menyebarkan kebencian dan penghinaan terhadap agama dan mengancam perdamaian, keamanan dan harmoni global," demikian menurut rilis OKI di situs resminya.

(isa/bac)

Read more