legendwin

2024-10-08 06:03:51  Source:legendwin   

legendwin,samurai 188,legendwinJakarta, CNN Indonesia--

Seorang ibu di negara bagian Ohio, Amerika Serikat, tega meninggalkan bayinya di rumah sendirian hanya untuk berlibur selama 10 hari.

Akibat aksinya itu, bayi berusia 16 bulan tersebut tewas. Sang ibu, Kristel Candelario, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Lihat Juga :
Siapa 4 Tersangka Penembakan Massal di Moskow Rusia?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah kasus yang akan tertanam dalam pikiran dan hati kami selamanya," kata Sersan Polisi Cleveland, Teresa Gomez, di ruang pengadilan.

Berdasarkan hasil penyelidikan, Candelario pergi liburan musim panas selama 10 hari dan meninggalkan putrinya, Jailyn, sendirian di rumah.

Jailyn diletakkan di playpen atau area bermain bersama beberapa botol susu.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALKorban Penembakan Massal di Rusia 137 Orang sampai Israel Serang Gaza



Kamera bel pintu tetangga menangkap jeritan Jailyn yang kerap terdengar, termasuk jeritan sekitar pukul 01.00 pagi, dua hari setelah Candelario pergi.

Saat itu terjadi, Candelario berada di Puerto Rico bersama teman prianya. Setelah beberapa hari di pantai dan singgah di Detroit, dia kembali ke rumah pada 16 Juni tahun lalu dan mendapati Jailyn telah meninggal.

Candelario mengaku bersalah bulan lalu atas satu dakwaan pembunuhan berat dan satu dakwaan membahayakan anak.

Dalam persidangannya pekan lalu, ahli patologi forensik Elizabeth Mooney mengatakan bahwa anak-anak mengalami kecemasan jika terpisah dari orang tuanya dengan tingkat terparah yakni ketika berusia sembilan hingga 18 bulan.

Dia pun meyakini Jailyn mengalami penderitaan hebat selama ditinggal oleh Candelario.

Lihat Juga :
Kenapa ISIS Mulai Serang Rusia?

"Perasaan ditinggalkan selama berhari-hari, ditambah dengan rasa sakit karena kelaparan dan kehausan yang ekstrem adalah jenis penderitaan yang saya pikir tak satupun di antara kita yang bisa sepenuhnya memahami," ujar dia, Rabu (20/3).

Asisten Jaksa Wilayah Cuyahoga Anna Faraglia memutar rekaman CCTV saat sang ibu sedang mengangkut kopernya ke mobil pada 6 Juni 2023 dan kembali ke rumah pada 16 Juni 2023. Beberapa menit setelah dia kembali, Candelario menelepon 911.

"Tolong, saya butuh bantuan," ucapnya dalam panggilan 911 yang diputar selama persidangan.

"Tolong, tolong, bantu saya. Putri saya sekarat," lanjut dia.

Ketika petugas tiba di rumahnya, Candelario telah mendandani Jailyn dengan pakaian bersih. Meski begitu, pakaian bersih tersebut tak mampu menyembunyikan kengerian yang dialami bayi 16 bulan itu.

Faraglia mengatakan Jailyn ditemukan tergeletak di matras yang dipenuhi air seni dan feses.

Lihat Juga :
Siapa Itu ISIS-K yang Diduga Jadi Dalang Penembakan Massal di Moskow?

"Bahkan hewan merawat bayinya lebih baik daripada ini," ujarnya seperti dikutip CNN.

Mooney, sementara itu, juga mengatakan bahwa kondisi Jailyn sangat kurus saat ditemukan. Matanya cekung, bibirnya kering, dan kotoran ada di mulut dan kukunya.

Berat badannya tujuh pon lebih sedikit daripada beratnya sebelumnya saat kunjungan dokter terakhir dua bulan lalu.

Penyelidik bahkan menambahkan bahwa Candelario juga sempat meninggalkan Jailyn sendirian selama dua hari sebelum dia pergi berlibur.

Masalah mental

Menurut orang tua Candelario, putrinya itu mengalami masalah kesehatan mental.

Dalam sebuah pernyataan, ibunya, Ketty Torres, mengatakan Candelario telah berjuang melawan masalah mental selama beberapa waktu terakhir.

Pilihan Redaksi
  • Ramai-ramai Pemimpin Dunia Kecam Penembakan Massal di Moskow
  • Israel Serang Lagi Warga Gaza Kala Antre Bantuan, 19 Orang Tewas
  • Voting DK PBB soal Gencatan Senjata di Gaza Digelar Lagi Senin

Putrinya, kata dia, telah berhenti minum obat dan itu mungkin memperburuk depresi dan kecemasannya sehingga berkontribusi pada ketidakmampuan dia membuat keputusan yang tepat.

Torres pun memohon belas kasih kepada hakim atas kesalahan putrinya tersebut.

Hakim sendiri menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Candelario tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

"Sama seperti Anda tidak membiarkan Jailyn keluar dari penjaranya hingga dia meninggal, Anda juga harus menghabiskan sisa hidup Anda di sel tanpa kebebasan," kata Hakim Pengadilan Permohonan Umum Cuyahoga County, Brendan Sheehan.

"Satu-satunya perbedaan adalah penjara setidaknya akan memberi Anda makan," lanjut dia.

(blq/rds)

Read more