mawartoto alternatif

2024-10-09 20:44:54  Source:mawartoto alternatif   

mawartoto alternatif,jap77 login,mawartoto alternatifJakarta, CNN Indonesia--

Butch Wilmore dan Sunita Williams, dua astronaut NASA, bakal menghabiskan waktu hingga 240 hari atau kurang lebih delapan bulan di luar angkasa. Apakah ini merupakan sebuah rekor baru?

Kedua astronaut itu terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Juni dengan kapsul Starliner milik Boeing. Namun, karena kapsul tersebut rusak, keduanya baru bisa kembali ke Bumi dengan SpaceX awal tahun depan.

NASA, dalam sebuah pengumuman resmi, mengatakan mereka baru bisa membawa pulang keduanya ke Bumi paling cepat Februari 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sana, mereka melakukan sejumlah eksperimen dan merawat stasiun luar angkasa sebelum kembali ke Bumi.

Namun, misi bisa berlangsung berbulan-bulan lebih lama, karena berbagai alasan, termasuk eksperimen berdurasi panjang dan insiden yang tidak terduga.

Lantas, siapa pemegang rekor astronaut terlama yang berada di ruang angkasa?

Lihat Juga :
Dua Astronaut NASA Terancam Terjebak di Luar Angkasa Hingga 2025

Mengutip Live Science, sebelum Wilmore dan Williams, ada Frank Rubio yang menghabiskan 371 hari atau satu tahun lebih di ISS. Astronaut asal Amerika Serikat itu berada di ISS sejak September 2022 dan baru kembali ke Bumi September 2023.

Rubio awalnya diperkirakan akan pulang pada Maret 2023, tetapi masa tinggalnya di luar angkasa bertambah dua kali lipat setelah sebuah meteoroid kecil atau sampah antariksa menghantam pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia yang seharusnya membawanya pulang pada Desember 2022.

Hantaman tersebut menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Rubio bersama dengan kosmonaut Rusia, Sergey Prokopyev dan Dmitri Petelin, harus menunggu selama enam bulan di luar angkasa sebelum kapsul Soyuz pengganti tiba untuk memulangkan mereka.

Meski Prokopyev dan Petelin juga mencatat 371 hari berada di antariksa, mereka tidak memecahkan rekor Rusia.

Lihat Juga :
Misi Antariksa Sipil Pertama Polaris Dawn Ditunda imbas Helium Bocor

Tercatat, Kosmonaut Valeri Polyakov masih memegang rekor untuk durasi terlama yang dihabiskan di antariksa oleh manusia.

Valeri tercatat pernah bekerja di stasiun ruang angkasa Mir, yang kini sudah tak berfungsi, selama 437 hari atau lebih dari 14 bulan, dari Januari 1994 hingga Maret 1995. Valeri menjadi sukarelawan untuk misi ini sebagai bagian dari studi tentang efek penerbangan luar angkasa jangka panjang pada kesehatan manusia.

Selain itu, ada juga astronaut Christina Koch yang mencatat perjalanan ke antariksa selama 328 hari. Ia berada di luar angkasa sejak Maret 2019 hingga Februari 2020.

Ini juga merupakan rekor penerbangan luar angkasa terlama oleh seorang wanita.

Selain itu, ada juga Scott Kelly yang terdampar di antariksa selama 340 hari, sejak Maret 2015 hingga Maret 2016. Kelly saat itu menjalani misi untuk sebuah studi NASA, yang membandingkan kesehatan fisik dan mental Kelly sebelum dan sesudah penerbangan luar angkasa dengan kesehatan awal saudara kembar identiknya, Mark Kelly, seorang pensiunan astronaut yang tetap berada di Bumi selama saudaranya berada di orbit.

Penelitian itu mengungkap bahwa astronaut mengalami sejumlah perubahan selama berada di orbit dalam waktu yang lama, termasuk perubahan ekspresi gen, berat badan, dan komposisi mikrobioma usus.

Studi tersebut menambah daftar penelitian yang terus berkembang, yang menunjukkan bahwa astronaut yang menghabiskan waktu lama dalam gravitasi mikro juga cenderung mengalami dampak kesehatan jangka pendek seperti kehilangan otot dan tulang, masalah penglihatan, kekebalan tubuh yang lebih rendah, peningkatan risiko penggumpalan darah dan peradangan, serta kerusakan DNA.

Menurut para peneliti, sebagian besar perubahan ini akan kembali normal setelah enam bulan kembali ke Bumi. Namun, penelitian tentang penerbangan luar angkasa terhadap kesehatan manusia masih dalam tahap awal.

[Gambas:Video CNN]

(tim/dmi)

Read more