prediksi cambodia terlengkap

2024-10-08 04:08:54  Source:prediksi cambodia terlengkap   

prediksi cambodia terlengkap,statistik phil foden,prediksi cambodia terlengkap

Jakarta, CNBC Indonesia -Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menyebut Malaysia telah kecolongan sehingga aplikasi marketplace Temu kini melenggang di Negeri Jiran tersebut. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang UKM Kemenkop UKM Temmy Setya Permana dalam Konferensi Pers di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Kamis (3/10/2024).

"Sebenarnya mereka (Malaysia) juga kecolongan sebetulnya ya. Tapi nggak mau ngaku aja kalau ternyata kecolongan. Ternyata Indonesia sudah lebih aware melindungi produk-produk dalam negerinya. Kemarin Permendag (Peraturan Menteri Perdagangan) kita sebetulnya mereka banyak hal yang tiru dari kita, termasuk pencantuman label negara asal," kata Temmy.

Sejalan dengan itu, Temmy mengatakan pihaknya terus berupaya agar Temu betul-betul tidak bisa masuk ke pasar dalam negeri, dengan cara menggandeng Kementerian/Lembaga terkait, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Perdagangan (Kemendag), serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Temu memang kita tetap upaya dan kita juga akan gandeng Kominfo, sudah sepakat. Kemendag sudah sepakat, BPOM juga sudah sepakat bahwa ini sebetulnya Temu jangan sampai masuk lah. Kami mengupayakan agar Temu tidak bisa dibuka di Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut Temmy menilai produk-produk yang dijual di Temu, sampai dengan konsep berjualan Temu yang dari produsen langsung ke konsumen itu betul-betul bisa merusak pasar di dalam negeri. Menurutnya, bukan hanya pelaku UMKM saja yang akan terdampak oleh adanya Temu, tetapi industri nasional juga akan terdampak.

Baca:
Parah! Muncul Modus Baru Barang China "Bunuh" UMKM RI, Makin Banyak

"Karena kita melihat bahwa memang potensi Temu sangat luar biasa. Jangankan yang kecil-kecil ya (UMKM), yang besar saja pabrikan agak-agak ngeri-ngeri sedap nih kalau sampai betul-betul bisa direct (langsung dari pabrik ke konsumen)," ucap dia.

"Saya sempat lihat aplikasinya, saya lihat barang-barangnya. Wow ini berpotensi untuk bisa menjadi perusak pasar nih. Kalau saya lihat sih ya," sambungnya.

Plt Deputi Bidang UKM Kemenkop UKM, Temmy Setya Permana dalam Konferensi Pers di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Kamis (3/10/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Plt Deputi Bidang UKM Kemenkop UKM, Temmy Setya Permana dalam Konferensi Pers di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Kamis (3/10/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Plt Deputi Bidang UKM Kemenkop UKM, Temmy Setya Permana dalam Konferensi Pers di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Kamis (3/10/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Kemenkop UKM Fiki Satari mengatakan, pemerintah saat ini terus berkomitmen untuk mengawal dan memastikan agar aplikasi Temu tidak masuk ke Indonesia.

"Jika Temu sampai masuk ke Indonesia, ini akan sangat membahayakan UMKM dalam negeri. Apalagi platform digital dari Cina ini bisa memfasilitasi transaksi secara langsung antara pabrik di China dengan konsumen di negara tujuan ini akan mematikan UMKM," kata Fiki dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (2/10/2024).

Fiki menjelaskan, aplikasi Temu memiliki konsep menjual barang langsung dari pabrik ke konsumen tanpa adanya seller, reseller, dropshipper maupun afiliator sehingga tidak ada komisi berjenjang. Hal tersebut ditambah dengan adanya subsidi yang diberikan platform membuat produk di aplikasi dihargai dengan sangat murah.

"Mereka sudah masuk ke Amerika Serikat (AS) dan Eropa, bahkan sekarang sudah mulai ekspansi ke Kawasan Asia Tenggara, khususnya di negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia. Maka kita harus terus kawal agar tidak masuk ke Indonesia," tuturnya.

Baca:
Aplikasi Temu Dilarang Keras Masuk RI, Menkominfo: Bisa Hancur UMKM!

Dia mengungkapkan bahwa sejak September 2022 lalu aplikasi Temu telah berupaya mendaftarkan merek sebanyak tiga kali di Indonesia. Bahkan pada 22 Juli 2024, aplikasi Temu sempat mengajukan ulang pendaftarannya di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM).

"Aplikasi TEMU dari China ini sudah coba mendaftarkan merek, desain, dan lainnya ke DJKI, tapi tidak bisa karena sudah ada perusahaan asal Indonesia dengan nama serupa dan dengan KBLI yang mayoritas sama. Tapi kita tidak boleh lengah, harus kita kawal terus," tegasnya.

Fiki berharap agar KemenkumHAM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta stakeholders terkait dapat bersinergi mencegah masuknya marketplace TEMU ke Indonesia.

"Hal ini diperlukan semata-mata demi melindungi pelaku usaha di dalam negeri khususnya UMKM," kata Fiki.


(dce) Saksikan video di bawah ini:

Video: Temu Dilarang Masuk RI Hingga Inggris Tinggalkan Batu Bara

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Kemenkop UKM Akui Berat Menuju Indonesia Maju 2045, Ada Apa?

Read more