erek erek awan

2024-10-08 03:45:13  Source:erek erek awan   

erek erek awan,dj boxing medan,erek erek awan

Jakarta, CNBC Indonesia -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan optimistis produksi pabrikan mobil listrik BYD di Indonesia dapat mencapai 300 ribu unit pada tahun depan. Hal tersebut menyusul dengan adanya insentif yang telah disediakan oleh pemerintah.

Adapun, kebijakan insentif yang diperkenalkan untuk mobil listrik di Indonesia menunjukkan komitmen pemerintah untuk mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan.

Luhut mencontohkan misalnya, jumlah produksi EV di Indonesia tahun lalu hanya berkisar di level 12 ribu unit. Sementara pada tahun depan ia memproyeksikan dapat naik menjadi 300 ribu unit.

Baca:
Luhut: Yang Tak Berhak Takkan Dapat BBM Subsidi, Ini Rinciannya..

"Jika anda melihat jumlah EV di negara ini, tahun lalu hanya ada 12.000 produksi. Dengan insentif baru yang kami sediakan, saya pikir BYD bisa memproduksi hingga 300.000 dalam tahun mendatang," kata Luhut dalam acara ISF 2024, Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (5/9/2024).

Selain mobil listrik, mengacu pada jumlah motor konvensional yang mencapai sekitar 132 juta unit, langkah-langkah untuk mempercepat konversi ke EV menjadi sangat penting untuk mengurangi emisi dan mengatasi masalah polusi di kota-kota besar.

"Itulah alasannya juga bahwa negosiasi kami dengan Singapura berjalan sangat baik sehingga kami dapat mengekspor energi hijau sekarang ke Singapura," ujarnya.

Di saat yang sama, Indonesia juga memiliki Kawasan industri hijau terbesar di Kalimantan Utara, yang diproyeksikan akan memanfaatkan PLTA skala besar berkapasitas 9 GW.

"Tapi pada saat yang sama, kami juga melihat kepentingan kami sendiri. Lihat, seperti yang saya sebutkan sebelumnya, dalam delapan tahun ke depan, Anda akan melihat produksi EV hijau dari Indonesia karena pembangunan tenaga air kami akan siap dalam delapan tahun," kata dia.

"Jadi di Kalimantan Utara, anda mungkin akan melihat produksi aluminium hijau, produksi EV, bahkan produksi petrokimia hijau karena kami akan menggunakan energi hijau. Jadi itu, saya pikir, adalah mimpi. Kemudian apakah ini bisa dicapai atau tidak, tentu bisa dicapai karena saya yakin kita bisa membangun kolaborasi," ujarnya.


(pgr/pgr) Saksikan video di bawah ini:

Video: Menjajal Mobil Listrik Paling Mewah di Dunia Seharga Rp 78 M

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Wow! Tesla Akui Teknologinya Ketinggalan 9 Tahun dari China

Read more