haaland negara

2024-10-08 01:55:49  Source:haaland negara   

haaland negara,hahatogel,haaland negaraJakarta, CNN Indonesia--

Israel menuduh Rumah Sakit anak untuk pasien kanker di Gaza, Rantisi, menjadi markas kelompok milisi Hamas di tengah agresi mereka di Palestina.

Tuduhan Israel bahwa sejumlah RS di Gaza jadi markas Hamas sebelumnya kerap dibantah sejumlah pihak dari Hamas hingga perwakilan RS.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengklaim punya bukti terkait tuduhan tersebut. Ia juga menyebut ruang bawah tanah RS itu menampung senjata dan dan menyekap sandera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hagari kemudian berujar, "Ini sedang kami selidiki. Namun, kami juga memiliki intelijen yang memverifikasinya."

Jubir itu menjelaskan pasukan Israel menemukan gudang senjata granat, rompi bunuh diri, dan bahan peledak lain di ruang bawah tanah RS.

Pasukan Israel juga menemukan sepeda motor dengan bekas tembakan yang mereka sebut dipakai oleh Hamas.

[Gambas:Video CNN]


Dalam rekaman itu, Hagari juga menunjukkan sebuah tempat tinggal, termasuk dapur kecil, serta terowongan di sekitarnya yang dianggap mengarah ke rumah seorang komandan senior angkatan laut Hamas.

"Hamas menguasai seluruh wilayah ini dan melancarkan perang melawan Israel dari rumah sakit ini," ujar dia.

Pilihan Redaksi
  • Israel Konfirmasi Warganya Tewas saat Disandera Hamas
  • Perang Kota di Gaza Sengit, Hamas Tembaki Tank Israel Pakai Bazoka
  • Warga Palestina Gugat Biden karena Tak Cegah Genosida di Gaza

Israel melancarkan agresi ke Gaza sejak 7 Oktober. Hari-hari setelah itu mereka menggempur habis-habisan sejumlah wilayah di Palestina.

Mereka juga menyerang warga dan objek sipil seperti rumah sakit, tempat ibadah, kamp pengungsian, hingga sekolah.

Mereka mengebom fasilitas umum karena menganggap tempat itu sebagai tempat persembunyian atau markas Hamas.

Salah satunya adalah RS Rantisi yang khusus untuk menangani pasien anak untuk penyakit kanker. Rantisi menjadi salah satu dari empat rumah sakit di Gaza yang dikepung oleh tank-tank Israel.

Rumah sakit itu juga sempat menjadi tempat penampungan bagi 1.000 warga Palestina yang mencari perlindungan di tengah agresi Isarel. Namun, pada akhir pekan lalu, Israel menyerang kendaraan kendaraan di luar RS itu.

Lihat Juga :
4 Poin Pertemuan Jokowi-Biden saat Agresi Israel ke Gaza Memanas

Bantahan atas tuduhan pasukan Israel soal RS jadi markas Hamas

Pernyataan Hagari sejauh ini tidak bisa diverifikasi secara independen.

Hamas sebelumnya membantah memiliki markas di sejumlah rumah sakit di Gaza dan menuduh Israel menyebarkan kebohongan.

Pasukan Israel juga pernah menuduh rumah sakit di Gaza seperti Al Quds dan RS Indonesia menampung milisi Hamas. Namun, tuduhan itu segera dibantah pihak RS Indonesia.

Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad, selaku pengelola RS Indonesia di Gaza, dengan tegas membantah tudingan militer Israel. Sarbini menyebut RS Indonesia dibangun secara profesional sesuai dengan kebutuhan masyarakat Gaza.

"Kami membantah bahwa kita dalam membangun rumah sakit ini dalam konteks yang benar-benar profesional yaitu sesuai dengan kebutuhan masyarakat Gaza, baik saat itu maupun saat ini. Oleh sebab itu, apa yang dituduhkan oleh Israel bisa jadi merupakan satu prakondisi untuk Israel melakukan serangan ke RS Indonesia yang ada di Gaza," kata Sarbini dalam konferensi pers, Senin (6/11).

Saat ini, lebih dari 11.100 warga Palestina meninggal akibat agresi Israel sejak 7 Oktober lalu. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban jiwa itu termasuk 4.609 anak-anak dan 3.100 wanita.

Sedangkan, Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 28.200 orang mengalami luka-luka.

(isa/pra)

Read more