gemar 4d

2024-10-08 04:17:55  Source:gemar 4d   

gemar 4d,rtp mpo808,gemar 4dJakarta, CNN Indonesia--

Pengadilan negara bagian Alabama, Amerika Serikat, mengeksekusi terpidana mati Alan Miller menggunakan gas nitrogen, Kamis (26/9).

Menurut jurnalis yang menyaksikan, pria 65 tahun itu mengalami kejang, berusaha melepaskan diri dari ikatan, dan terengah-engah selama beberapa menit sebelum akhirnya meninggal.

Lihat Juga :
Netanyahu Berubah Pikiran Ogah Setop Perang di Lebanon, Ada Apa?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alan Miller dihukum mati karena kasus pembunuhan tiga pria pada 1999 silam dalam penembakan massal di dua kantor di Pelham, Alabama. Para korban yakni Lee Michael Holdbrooks, Terry Lee Jarvis, dan Christopher Scott Yancy. Sebanyak dua dari mereka merupakan rekan kerja Miller, seperti dikutip dari Reuters.

Eksekusi mati menggunakan gas nitrogen ini merupakan kali kedua yang diterapkan Alabama. Sebelumnya, pada Januari, negara bagian itu mengeksekusi Kenneth Smith, yang juga dijatuhi hukuman mati karena kasus pembunuhan.

Alabama menilai metode penggunaan gas nitrogen ini tak semenyakitkan suntik mati. Para terpidana mati hanya akan kehilangan kesadaran dan akhirnya mati lemas dalam beberapa detik.

Kendati begitu, para ahli hak asasi manusia (HAM) tak berpandangan sama. Menurut pejabat senior HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menghirup gas nitrogen melalui masker sama halnya dengan penyiksaan.

Pasalnya, saat eksekusi Smith, sang terpidana terlihat bergerak-gerak berusaha melepaskan ikatannya. Ia juga mengalami kejang selama beberapa menit sebelum akhirnya hilang kesadaran sepenuhnya.

Lihat Juga :
Alasan Netanyahu Ogah Setop Gempur Lebanon Meski AS Cs Minta Gencatan

Merespons hal ini, Alabama menyatakan metode gas nitrogen untuk Smith sudah sesuai dengan standar yang berlaku.

Pasca eksekusi Smith, Miller yang menjadi terpidana mati dengan gas nitrogen berikutnya, menggugat Alabama karena khawatir metode hukumannya melanggar konstitusi terkait hukuman yang kejam dan tidak biasa.

Ia juga mencari jaminan bahwa masker yang akan digunakan terpasang dengan benar guna memastikan tak ada oksigen yang masuk, sehingga proses kematiannya tak memakan waktu lama.

Litigasinya itu berakhir dengan penyelesaian bersifat rahasia. Departemen Pemasyarakatan Alabama menolak menjawab apakah mereka mengubah protokol atau tidak.

Usai eksekusi Miller, Komisaris Departemen Pemasyarakatan Alabama John Hamm mengatakan kepada wartawan bahwa reaksi tubuh Miller merupakan "gerakan tubuh yang tidak disengaja". Ia juga menegaskan bahwa eksekusi Miller berjalan sesuai rencana.

(blq/bac)

Read more