kakekjp slot

kakekjp slot,2gd adalah,kakekjp slotJakarta, CNN Indonesia--

Satgas Operasi Damai Cartenz memperketat penjagaan di sejumlah wilayah rawan termasuk bandara-bandara perintis yang berada di Papua.

Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani menyebut peningkatan intensitas penjagaan itu dilakukan pihaknya merespons ancaman penyanderaan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang disampaikan Juru Bicara OPM Sebby Sambom.

KKB adalah sebutan aparat terhadap milisi OPM di Papua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faizal mengatakan saat ini sejumlah personel juga telah ditempatkan pada lokasi-lokasi strategis yang masuk kategori rawan seperti di bandara-bandara perintis. Ia menyebut intensitas pengejaran terhadap KKB juga telah kembali ditingkatkan.

"Kami tingkatkan kegiatan patroli dan pengamanan, khususnya di bandara-bandara perintis. Pengejaran terhadap KKB juga masih terus kami lakukan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (3/10).

Lihat Juga : Panglima TNI Bentuk 5 Batalyon Infanteri Penyangga Daerah Rawan Papua

Faizal menyebut ancaman tersebut muncul usai Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang merupakan warga negara Selandia Baru berhasil dibebaskan setelah disandera 20 bulan oleh KKB pada 21 September kemarin.

Kendati demikian, ia memastikan pihaknya bakal tetap mengedepankan upaya pendekatan persuasif dan humanis, terutama di sembilan wilayah prioritas yang tersebar di Provinsi Papua, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

Rinciannya yakni wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, Yahukimo, Mimika, Intan Jaya, Dogiyai, Puncak, Nduga, Jaya Wijaya, dan Jayapura.

"Operasi ini mengutamakan pembinaan masyarakat, deteksi dini, serta menjalin komunikasi dengan masyarakat. Namun, kami juga siap dengan langkah penegakan hukum jika diperlukan," katanya.

Lihat Juga : Mahasiswa Lampung Mengaku Tak Sadar Pamer Alat Kelamin di Minimarket

Philip Mark Mehrtens berhasil dibebaskan pada Sabtu (21/9) usai disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua, selama 1,5 tahun.

Philip disandera sejak 7 Februari 2023 sesaat setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Saat peristiwa itu terjadi, pesawat yang dibawa Philip terbakar. Setelahnya, TPNPB-OPM mengaku jadi pihak di balik aksi pembakaran pesawat serta menyandera pilot pesawat.