erek abjad 2d

2024-10-08 01:49:55  Source:erek abjad 2d   

erek abjad 2d,erek39,erek abjad 2dJakarta, CNN Indonesia--

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (15/11), menyebut populasi dunia mencapai 8 miliar orang.

Angka itu naik satu miliar dibandingkan pada 2011 yang tercatat tembus 7 miliar penduduk di dunia.

Sementara itu, pasangan di Chinasemakin enggan memiliki anak lebih satu. Anak muda China bahkan ogah menikah maupun memiliki anak. Alasannya, karena biaya pengasuhan anak yang tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Reuters, PBB memperkirakan populasi China bakal mulai menyusut mulai tahun depan. Di saat yang bersamaan, India berkemungkinan besar akan menjadi negara dengan populasi terbanyak di dunia.

Pada 2021, tingkat kesuburan China sebesar 1,16 atau berada di bawah standar Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), yakni 2,1 untuk populasi yang stabil dan termasuk yang terendah di dunia.

Ahli demografi mengatakan kelahiran baru di China akan jatuh ke rekor terendah tahun ini. Kelahiran baru dikatakan turun di bawah 10 juta dari 10,6 juta tahun lalu.

Lihat Juga :
Zelensky Pamer Kemenangan Ukraina di Depan Menlu Rusia di KTT G20 Bali

Sejak tahun lalu, Beijing mulai mengizinkan pasangan untuk memiliki anak hingga tiga orang. Selain itu, pemerintah mengatakan tengah bekerja untuk mencapai tingkat kelahiran yang tepat.

Diberitakan sebelumnya, tingkat kelahiran di China kian merosot selama pandemi Covid-19. Fakta itu diduga karena peraturan ketat lockdown. 'Resesi seks' yang sudah melanda China sejak beberapa tahun menjadi makin parah.

[Gambas:Video CNN]

Komisi Kesehatan Nasional (NHC) China mengonfirmasi Covid-19 berkontribusi terhadap angka pernikahan dan kelahiran di Negeri Tirai Bambu yang menurun.

"Virus corona juga memiliki dampak yang jelas terhadap pengaturan pernikahan dan kelahiran sejumlah penduduk," demikian pernyataan NHC kepada Reuters pada Senin (22/8).

Lihat Juga :
Jokowi soal Ancaman Pandemi Baru di G20: WHO Harus Lebih Bertaring

NHC mencatat banyak perempuan terus menunda rencana menikah atau memiliki anak. Sebab, perkembangan ekonomi dan sosial menyebabkan perubahan besar di sekitarnya.

Mereka menilai kalangan muda yang pindah ke daerah perkotaan lebih banyak menghabiskan waktu untuk pendidikan dan pekerjaan yang penuh tekanan.

(pop/bac)

Read more