tafsir mimpi 62

tafsir mimpi 62,pengeluaran laos,tafsir mimpi 62Jakarta, CNN Indonesia--

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas di Teheran, Iran, pada hari ini, Rabu (31/7).

Kematian Haniyeh memicu pertanyaan soal kelanjutan gencatan senjata Hamas dan Israel.

Lihat Juga : BREAKING NEWSPemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas Terbunuh di Teheran Iran

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haniyeh bertanggung jawab atas hubungan internasional Hamas dan pihak lain. Dia jua menjadi lawan bicara utama dengan mediator Mesir dan Qatar.

Selama ini pembicaraan gencatan senjata kerap buntu. Topik yang menjadi perdebatan alot adalah pertukaran sandera/tahanan hingga lama waktu gencatan senjata.

Hamas ingin Israel menarik seluruh pasukan di Palestina dan menerapkan gencatan senjata permanen. Namun, pemerintahan Benjamin Netanyahu tak sepakat.

Kematian Haniyeh juga berdampak ke situasi di Gaza bahkan memicu eskalasi serius.

"Itu bisa mengakibatkan situasi yang jauh lebih serius dan militer Israel bisa meningkatkan perang di Jalur Gaza," demikian analisis Al Jazeera dalam laporan mereka.

Lihat Juga : Iran Bergerak usai Pemimpin Hamas Haniyeh Tewas Terbunuh

Senada, juru bicara senior Hamas Sami Abu Zuhri juga menyebut pembunuhan Haniyeh sebagai "eskalasi serius" yang tak akan mencapai tujuan.

Zuhri juga menyatakan Hamas bakal melancarkan "perang terbuka untuk membebaskan Yerusalem."

Yerusalem saat ini diduduki Israel. Mereka bahkan membangun gedung-gedung pemerintahan di wilayah tersebut.

Jubir senior itu juga menyebut Hamas siap membayar harga berapapun untuk merebut Yerusalem.

Lihat Juga : Hamas usai Ismail Haniyeh Tewas: Siap Perang Terbuka Rebut Yerusalem

Haniyeh tewas di kediaman dia di Teheran, Iran. Dia ke negara itu untuk menghadiri pelantikan Preiden Masoud Pezeshkian.

Haniyeh merupakan sosok yang memimpin operasi politik Hamas di Qatar.

Hamas menjadi sorotan usai melancarkan serangan dadakan ke Israel pada Oktober 2023.

Israel lalu membalas dengan meluncurkan agresi besar-besaran ke Jalur Gaza. Imbas operasi mereka, lebih dari 39.000 orang meninggal.