taysen angka 47

2024-10-08 04:10:55  Source:taysen angka 47   

taysen angka 47,erek erek16,taysen angka 47

Jakarta, CNBC Indonesia - Hampir semua negara di seluruh dunia kini menjajaki penggunaan mata uang virtual berbasis teknologi kripto, yang dikenal sebagai central bank digital currency (CBDC).

Reuters menyatakan bahwa 134 negara yang mewakili 98 persen dari perekonomian dunia mempertimbangkan penerbitan mata uang virtual. Setengah dari 134 negara tersebut sudah memasuki tahap adopsi lanjut. Bahkan China, Bahama, dan Nigeria sudah menggunakan mata uang virtual dalam transaksi sehari-hari.

Josh Lipsky dan Ananya Kumar, dari lembaga penelitian Amerika Serikat bernama Atlantic Council, menyatakan penggunaan mata uang virtual meningkat pesat di negara-negara yang sudah meluncurkan CBDC yaitu Bahama, Jamaika, dan Nigeria. Transaksi CBDC milik China, yang diberi nama e-CNY, tercatat naik empat kali lipat menjadi US$ 987 miliar. 

"Ada anggapan di negara yang telah merilis CBDC, tingkat penggunaannya rendah, tetapi dalam beberapa bulan terakhir kami melihat kenaikan signifikan," kata Lipsky. "Prediksi kami bank sentral China bakal meluncurkan penuh dalam setahun ke depan."

Pilihan Redaksi
  • Cek Beda Rupiah Digital dan Uang Elektronik
  • RI Bakal Segera Punya Rupiah Digital, Begini Progresnya!
  • Kena Hack Rp 221 M, Indodax Belum Terdaftar di Bursa Kripto RI CFX

Perkembangan besar lain adalah langkah Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral AS untuk ikut serta dalam program CBDC lintas batas negara dengan enam bank sentral lainnya.

Lipsky menyatakan langkah The Fed adalah terobosan karena selama ini AS adalah salah satu yang paling lambat mengadopsi CBDC karena permasalahan privasi. Pada Mei lalu, kongres AS menerbitkan Undang-Undang yang melarang penggunaan CBDC ritel, mata uang virtual yang bisa digunakan oleh umum.

Sistem CBDC wholesale, yaitu sistem yang digunakan untuk transaksi antar-bank, kini sudah mencapai 13 proyek. Proyek dengan pertumbuhan terbesar adalah mBridge, yang menghubungkan China, Thailand, Uni Emirat Arab, Hong Kong, dan Arab Saudi. Kabarnya, proyek ini akan terus diperluas ke negara lainnya.

CBDC juga berkembang di Rusia. Rubel digital kini bisa digunakan di wilayah Moskow dan untuk membeli bensin di SPBU. Bahkan, Iran dikabarkan tengah menyiapkan rial digital.

"Apapun yang terjadi di Pemilu AS, The Fed sudah ketinggalan bertahun-tahun," kata Lipsky.


(dem/dem) Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi AI Bantu Bank Perluas Penyaluran Kredit, Dijamin Aman?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Menelisik Prospek Cuan di Tengah Momentum Halving Bitcoin

Read more