live pools cambodia

2024-10-08 04:04:54  Source:live pools cambodia   

live pools cambodia,2gd mobil apa,live pools cambodiaJakarta, CNN Indonesia--

Kematian Hassan Nasrallah akibat serangan udara Israelpada Jumat (27/9) lalu disebut menjadi "pukulan telak" bagi kelompok milisi Hizbullah di Lebanon.

Selama lebih dari tiga dekade, Nasrallah merupakan "wajah dan otak" Hizbullah. Dia yang punya peran merencanakan dan memberikan "lampu hijau" untuk serangan maupun negosiasi dengan aliansi politik lainnya.

Mendiang Nasrallah juga berperan sebagai tokoh pemersatu yang karismatik bagi para anggota dan pengikut Hizbullah, di mana pidato-pidatonya kerap menyuarakan perjuangan melawan Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kematian Nasrallah kemudian menjadi pertanyaan krusial, bagaimana dan apakah pasukan Hizbullah yang tersisa dapat membalas Israel?

Lihat Juga :
Bagaimana Israel Bisa Lacak dan Bunuh Bos Hizbullah Hassan Nasrallah?

Israel telah lama menganggap Nasrallah bukan hanya seorang teroris, tapi juga sosok licik di balik ancaman keamanan nasional bagi negara Zionis itu.

Militer Israel bahkan menggambarkan eskalasi mereka yang sangat cepat beberapa waktu terakhir terhadap Hizbullah sebagai upaya untuk menghancurkan milisi itu, supaya Israel tak perlu lagi mengirim pasukan darat melintasi perbatasan Lebanon untuk melemahkan kelompok tersebut.

Dilansir New York Times, kepergian Nasrallah disebut-sebut membuat Hizbullah tak punya lagi pemimpin yang memiliki kedudukan dan pengalaman yang setara dengan mendiang pemimpin berusia 64 tahun itu.

Meski demikian, para pejabat dan pengamat di Amerika Serikat mengatakan meski kematian Nasrallah adalah sebuah kerugian bagi Hizbullah, namun kelompok itu tak bisa dianggap sebelah mata.

Lihat Juga :
4 Pemimpin Milisi Timteng yang Dibunuh Israel Sejak Gempur Lebanon

Para pejabat AS kemudian mencontohkan kondisi di Gaza, di mana agresi Israel yang telah berlangsung selama 11 bulan terakhir pun tak mampu benar-benar mengalahkan milisi yang didukung Iran itu.

Jaringan terowongan Hamas di bawah Jalur Gaza membuat militer Israel sampai kebingungan. Bahkan, Hamas disebut-sebut mempelajari terowongan itu dari Hizbullah.

Seorang pejabat AS menyebut Hizbullah sebagai "kakak besar" bagi Hamas.

Menurut para pengamat, selama ini Israel juga telah menyerang jaringan terowongan Hizbullah dengan serangan artileri. Namun serangan-serangan itu hanya menimbulkan sedikit kerusakan.

Pilihan Redaksi
  • Hizbullah Tepis Isu Hashem Safieddine Jadi Pengganti Nasrallah
  • Reaksi Ayatollah Khamenei usai Bos Hizbullah Hassan Nasrallah Tewas
  • Israel Sudah Lama Intai Lokasi Hassan Nasrallah sebelum Jatuhkan Bom

"Lebanon adalah daerah yang sangat berbeda. Daerahnya bergunung-gunung, jadi lebih mudah untuk menyamarkan berbagai hal. Orang-orang ini [Hizbullah] bahkan mengebor bebatuan," kata mantan wakil asisten sekretaris Pentagon untuk Timur Tengah, Dana Stroul.

Eks komandan direktur operasi militer Israel, Yaacov Ayish, mengatakan Israel sebelumnya telah menemukan terowongan di dekat perbatasan yang mencapai 65 yard di bawah tanah. Menurut Ayish, penghancuran terowongan di Lebanon selatan adalah proses yang rumit dan butuh bahan peledak besar.

Sebelum agresi Israel di Gaza pada Oktober lalu, Hizbullah sebenarnya sudah mulai menyerang Israel di utara sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas. Hizbullah diyakini merupakan pasukan militer non-negara, dengan perlengkapan terbaik di dunia.

Kelompok ini punya puluhan ribu pejuang dan lebih dari 100 ribu roket dan rudal, selain persenjataan yang canggih seperti pesawat nirawak, rudal berpemandu presisi, dan senjata antipesawat.

Namun tanggapan Hizbullah terhadap serangan Israel dalam dua minggu terakhir disebut melemah, karena Israel diduga sudah menekan kemampuan Hizbullah dengan meledakkan persediaan, menewaskan dan melukai para pejuang, dan mengganggu akses komunikasi Hizbullah.

Hizbullah juga tidak mengungkap kapasitas militernya dan belum mengumumkan berapa banyak pejuangnya yang tewas dalam beberapa minggu terakhir.

Selain itu meski peralatan militer mereka canggih, namun Hizbullah belum memiliki pemimpin lain yang memiliki status setara Nasrallah.



Nasrallah mengambil alih tampuk kepemimpinan Hizbullah saat kelompok itu masih merupakan pasukan gerilya bawah tanah yang memerangi pendudukan Israel di Lebanon selatan, yang berakhir pada tahun 2000.

Dia memimpin organisasi itu, saat Hizbullah resmi memasuki politik Lebanon, memenangkan kursi di parlemen, dan bergabung dengan koalisi pemerintahan.

Dia juga punya hubungan dekat dengan para pemimpin tinggi Hamas dan milisi regional lainnya, termasuk dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Lihat Juga :
Pemimpin Iran Khamenei Dibawa ke Lokasi Rahasia usai Nasrallah Tewas

Banyak pihak di Lebanon berspekulasi bahwa pemimpin Hizbullah berikutnya adalah Hashem Safieddine, sepupu Nasrallah. Namun rumor ini belum dikonfirmasi.

Pengamat juga menyebut langkah selanjutnya oleh Hizbullah dan Iran masih jauh dari pasti. Namun tewasnya Nasrallah kemungkinan akan mendorong Hizbullah untuk mengambil tindakan lebih agresif daripada serangan terbatas yang telah dilakukan sejauh ini.

(dna/dna)

Read more