nomor togel 74

2024-10-08 02:07:56  Source:nomor togel 74   

nomor togel 74,jackpot77,nomor togel 74

Jakarta, CNBC Indonesia- Perekonomian Indonesia mendapatkan hambatan besar dalam perkembangannya ke depan. Hal ini disampaikan oleh sejumlah analis dan ekonom luar negeri kepada CNBC International, Kamis (26/9/2024).

Dalam pemberitaannya, CNBC International menyoroti tekad Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk memperkirakan Indonesia menjadi negara maju. Meski begitu, sejumlah pihak menyebut belum ada kemajuan yang berarti yang dibutuhkan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara berpendapatan tinggi.

"Presiden Widodo menerapkan sejumlah reformasi ekonomi, yang paling menonjol adalah mempermudah perekrutan dan pemecatan pekerja baru. Mereka juga mereformasi hak penggunaan lahan," kata Gareth Leather, ekonom senior di Capital Economics, kepada CNBC.

"Namun Indonesia masih melakukan beberapa kesalahan. Infrastrukturnya tidak bagus. Korupsi masih menjadi masalah. Namun, mereka menuju ke arah yang benar."

Baca:
Mau Ekonomi RI Tumbuh Tinggi? Ekonom Syaratkan Reformasi Perpajakan

CNBC juga menyoroti bagaimana Indonesia masih berupaya lepas dari middle income trap. Mereka memasukkan data dari IMF yang mengatakan perlu adanya reformasi 'struktural yang luas dan berkelanjutan', serta di sisi lain mengamankan stabilitas ekonomi yang telah dibangun.

Salah satu program yang dianggap baik adalah reformasi perpajakan dan ketenagakerjaan, yang memudahkan perusahaan untuk merekrut dan memecat pekerja.

"Itu adalah langkah-langkah yang berguna ke arah yang benar," tambah Leather.

"Di bawah sistem lama, jika Anda ingin memecat pekerja di Indonesia, Anda harus membayar mereka hingga 60 minggu pesangon. Yang jauh lebih banyak daripada di tempat lain. Jika Anda seorang investor manufaktur yang ingin mendirikan usaha di Asia, dan Anda melihat betapa tidak fleksibelnya tenaga kerja, itu bisa membuat Anda urung melakukannya."

Baca:
Harta Crazy Rich Kena Pajak 2%, Warga Dapat Rumah Murah-Makan Gratis

Meski begitu, hal ini tidak dapat menjadikan Indonesia bak 'China baru' di dunia. Saat ini, menurutnya hal yang terpenting adalah Indonesia mencetak pertumbuhan di angka 5%.

"Jika terus tumbuh pada angka 5-6% selama dekade berikutnya, itu adalah kinerja yang baik," tambahnya.


(tps/mij) Saksikan video di bawah ini:

DJP Jakarta Selatan II Implementasikan Layanan Ramah Disabilitas

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Catat! Beli Rumah Bebas PPN Terakhir Bulan Depan

Read more