pk8888

2024-10-08 02:21:25  Source:pk8888   

pk8888,situs shiowla,pk8888

Jakarta, CNBC Indonesia -Perang di wilayah Timur Tengah makin berkecamuk. Perang Arab kini makin meluas hingga ke Lebanon. Namun, memanasnya perang Arab belum mampu mendorong sentimen positif bagi minyak mentah dunia WTI maupun Brent.

Faktanya, konflik panas di Timur Tengah belum mampu mendongkrak harga emas hitam. Padahal, serangkaian konflik terus memanas mulai dari meletusnya yang hampir semua melibatkan Israel. Di antaranya perang Hamas-Israel pada 8 Oktober 2023, konflik Houthi di Laut Merah, ketegangan Iran-Israel hingga memanasnya konflik Hizbullah Israel dalam sebulan terakhir, 

Harga minyak brent justru ambruk 8,9% sepanjang September 2024 ke posisi US$ 71,77 per barel sementara harga minyak WTI jatuh 7,3%. Sejak konflik memanas 8 Oktober 2023, harga minyak brent malah jeblok 15,15% dan minyak WTI 17,7%.

Merujuk catatan Refinitiv, rata-rata harga minyak dunia hingga akhir September mencapai US$ 81,8 per barel untuk brent dan US$ 77,6 per barel untuk WTI. Pada 2023, rata-rata harga minyak brent adalah US$ 82,2 per barel dan untuk WTI adalah US$ 77,6 per barel.

Masih terdapat beberapa sentimen yang membebani harga minyak. Di antaranya adalah rencana peningkatan produksi minyak oleh OPEC+ hingga Desember. Kemudian, terdapat pula kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak, khususnya di China, yang menyebabkan harga minyak turun, pemotongan produksi OPEC+ berarti lebih sedikit minyak yang diproduksi secara global daripada yang dikonsumsi.

Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) merevisi naik perkiraannya untuk harga minyak mentah karena "tarik menarik yang terus-menerus antara supply minyak global."

Dalam Prospek Energi Jangka Pendek (STEO) 2024, badan tersebut mengatakan bahwa harga minyak mentah Brent akan mencapai rata-rata US$89 per barel pada semester kedua2024, naik dari US$84 per barel pada semester pertama tahun ini.

"Harga yang lebih tinggi pada semester kedua tahun ini merupakan hasil dari perkiraan kami jika tarik menarik di antara pemasok minyak global terus terjadi" demikian bunyi laporan tersebut.

EIA memperkirakan bahwa supply minyak global menurun sebesar 500.000 barel per hari (bph) pada semester pertama  2024 dan akan turun sebesar 700.000 bph pada semester kedua tahun ini.

"Penurunan persediaan sebagian berasal dari pemotongan produksi OPEC+, yang diumumkan kelompok tersebut pada awal Juni akan tetap pada level saat ini setidaknya hingga akhir September," menurut EIA.

Akibatnya, EIA memperkirakan bahwa Brent akan mencapai US$86,37 per barel dan West Texas Intermediate (WTI) akan mencapai US$82,03 per barel hingga akhir 2024.

Untuk tahun 2025, badan tersebut memperkirakan minyak mentah Brent akan mencapai rata-rata US$88,38 per barel dan WTI akan mencapai rata-rata US$83,88 per barel.

Baca:
Ada Apa di Balik Ambisi Besar Israel Hancurkan Lebanon?

Adapun, produksi minyak mentah di AS diperkirakan akan mencapai rata-rata 13,25 juta barel per hari pada tahun 2024, naik dari 12,93 juta barel per hari tahun lalu. Sementara tahun 2025, produksi minyak mentah di negara tersebut diperkirakan akan mencapai 13,77 juta barel per hari.

Badan tersebut juga memperkirakan bahwa produksi minyak global rata-rata akan mencapai 102,43 juta barel per hari pada akhir tahun 2024 dan 104,6 juta barel per hari tahun 2025.

Sementara itu, permintaan minyak global diperkirakan akan mencapai 102,91 juta barel per hari pada tahun 2024, sementara permintaan diperkirakan akan mencapai sekitar 104,68 juta barel per hari pada tahun 2025.

Perang Lebanon-Israel

Kabar terbaru hari Minggu (29/9/2024), Kementerian Kesehatan Publik Lebanon mengatakan bahwa 105 orang tewas dan 359 orang terluka kemarin saat Israel terus mengebom Lebanon.

Israel mengatakan bahwa serangan intensifnya di Lebanon akhir pekan ini menargetkan para operator dan fasilitas Hizbullah, dan menuduh kelompok militan tersebut menggunakan warga sipil sebagai "perisai manusia." Serangan tersebut telah meratakan bangunan tempat tinggal dan menghancurkan infrastruktur publik, yang menyebabkan krisis kemanusiaan yang semakin dalam di negara tersebut.

Israel membenarkan serangan besar-besarannya terhadap kota-kota Lebanon yang menyebabkan ribuan orang mengungsi. Israel telah melancarkan serangkaian serangan udara di Lebanon.

Ratusan orang Lebanon tewas, banyak yang terluka, dan ribuan orang mengungsi saat mereka berjuang mencari tempat yang aman untuk membawa keluarga mereka.

Mereka menyebut ini sebagai bagian dari "fase baru" perang di Gaza, tentara Israel mengatakan telah menyerang lebih dari 1.000 target di Lebanon, mengklaim bahwa target tersebut adalah benteng Hezbollah atau fasilitas militer yang ditempatkan di rumah-rumah penduduk.

Israel juga mengatakan bahwa mereka menyerang Hizbullah agar dapat memulangkan warganya yang mengungsi ke utara.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan pengerahan kembali "pasukan, sumber daya, dan energi" ke utara dan Hizbullah saat perang memasuki "fase baru", yang tampaknya menyiratkan bahwa perang di Gaza telah berakhir.

Menurut Gallant, ini adalah bagian dari upaya untuk memulangkan 65.000 warga Israel yang telah diperintahkannya untuk dievakuasi pada hari-hari awal konflik untuk mengantisipasi serangan Hizbullah terhadap rumah-rumah mereka di dekat perbatasan Lebanon.

Serangan besar Hizbullah itu tidak pernah terjadi, tetapi Israel dan Hizbullah telah mempertahankan baku tembak yang terus-menerus di perbatasan selatan Lebanon sejak Oktober 2023.

Hizbullah telah berjanji untuk terus melakukan serangannya hingga Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan sekutu kelompok itu, Hamas, di Gaza.

Dalam konferensi pers pada Senin (23/9/2024), juru bicara militer Israel tidak mengesampingkan kemungkinan invasi darat ke Lebanon, dengan mengatakan, "Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk membawa pulang semua warga negara kami ke perbatasan utara dengan selamat."


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">

Read more