rtp ajudan88

2024-10-08 02:06:35  Source:rtp ajudan88   

rtp ajudan88,okestream1 pro,rtp ajudan88Surabaya, CNN Indonesia--

Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa dilantik menjadi pengurus DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Timur.

Pelantikan pengurus DPD HKTI Jatim periode 2024-2029 itu dihadiri langsung Ketum Dewan Pimpinan Nasional HKTI Fadli Zon, di Surabaya, Rabu (2/10).

Khofifah menjabat Ketua Dewan Penasihat HKTI Jatim, kemudian Arum Sabil terpilih sebagai Ketua HKTI Jatim, lalu ada juga Prof Ir Achmad Subagjo dari Universitas Jember sebagai Ketua Dewan Pakar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami harap HKTI Jatim jadi garda terdepan memajukan petani dan sektor pertanian. Abah Arum Sabil sudah dikenal Pak Prabowo. Semoga Bunda Khofifah yang juga Ketua Dewan Pembina HKTI Jatim bisa mengemban amanat kembali memimpin Jatim," kata Fadli Zon.

"Pak Prabowo Ketua Dewan Pembina DPN HKTI mengucapkan salam dan selamat atas pelantikan HKTI Jatim ini," tambahnya.

Lihat Juga :
Risma Janji Naikkan Anggaran Pendidikan hingga 35 Persen APBD Jatim

Fadli yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra mengatakan pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo memiliki prioritas di sektor pertanian.

"Yakni bagaimana menciptakan swasembada pangan di Indonesia. Cita-citanya tinggi dan ambisius. Cita-cita Pak Prabowo sebagai Presiden terpilih dan Ketua Dewan Pembina DPN HKTI semoga bisa terwujud," ujarnya.

Provinsi Jatim yang selama ini jadi lumbung pangan nasional, diharapkan bisa menjadi penumpu kebutuhan pangan di Indonesia. Terutama untuk komoditas padi.

"Masalah pertanian ini klasik. Pak Prabowo akan berusaha mengintegrasikan agar efektif, agar ketahanan pangan, kemandirian pangan dan Indonesia berdaulat secara pangan. Agar benar-benar sebagai bangsa merdeka," ujarnya.

Sementara itu, Khofifah mengatakan bahwa Jatim memiliki stok petani muda yang lebih banyak ketimbang daerah lain. Menurutnya, petani muda di Jatim juga sudah mulai memanfaatkan teknologi untuk pertanian.

"Jadi kalau di Jatim ini katakan untuk tabur benih itu sudah pakai drone, jadi enggak usah khawatir kakinya berlumpur, nabur benih, baik jagung, padi kedelai itu mereka sudah pakai drone. Pupuk juga pakai drone, jadi sebetulnya sudah memungkinkan petani milenial tetap meteka bisa enggak kotor, tapi mereka bisa bertani. Maka petani milenial Jatim lebih tinggi dari petan milenial di Indonesia," tutup Khofifah. 

Lihat Juga :
Said Minta Kader PDIP Menangkan Risma: Kalau Tak Capai Target, Mundur
(frd/wis)

Read more