penyu togel

2024-10-08 03:57:54  Source:penyu togel   

penyu togel,angkasajitu hk jumat,penyu togelJakarta, CNN Indonesia--

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikatmengevakuasi warga negaranya di Haiti usai bos gangster menguasai kepemimpinan negara Karibia tersebut.

Sudah lebih dari 30 warga negara AS yang diangkut dari Haiti menuju Florida pada minggu (17/3).

Lihat Juga :
Netanyahu 'Usir' Warga Sipil Pergi Sebelum Israel Bombardir Rafah

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bandara utama Haiti di Port-au-Prince saat ini masih lumpuh sementara imbas serangan gangster yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.


Ini membuat proses evakuasi warga negara asing sempat tersendat hingga menggunakan berbagai cara alternatif, termasuk melalui pelabuhan setempat.

Suasana di Haiti kini makin mencekam dan kacau usai Perdana Menteri Ariel Henry mengundurkan diri.

Lihat Juga :
Kenapa Ada Warga Arab-Muslim Gabung Tentara Israel?

Kota yang dipenuhi pertempuran antara polisi dan gangster membuat masyarakat takut untuk keluar rumah.

Berbagai jalan menuju luar kota diblokir oleh geng, begitu pun dengan akses ke pelabuhan dan bandara internasional.

Satu-satunya alat transportasi yang bisa masuk kota adalah helikopter evakuasi swasta. Namun, hanya sedikit warga yang mungkin bisa keluar dari kota lantaran biaya untuk menyewa sebuah helikopter dapat mencapai US$10 ribu.

Namun, pihak AS tengah melakukan berbagai cara untuk mengevakuasi warga negaranya yang masih terjebak di sekitar kota Port-au-Prince.

"Kami akan terus membantu warga AS selama pilihan komersial masih belum tersedia dan lingkungan keamanan mengizinkan kami melakukannya," ucap Departemen Luar Negeri AS.

Lihat Juga :
5 Fakta Pemilu India: Diikuti 2 Ribu Partai sampai 1 Miliar Pemilih

Beberapa negara lain dan Uni Eropa telah mengevakuasi personel diplomatiknya dari Haiti.

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) juga tengah mengupayakan berbagai rencana mitigasi guna meredam konflik yang terjadi, termasuk mengevakuasi warga negara asing di Haiti.

(val/bac)

Read more