klasmen bri liga 1 2023-2024

2024-10-08 03:44:53  Source:klasmen bri liga 1 2023-2024   

klasmen bri liga 1 2023-2024,gambar lafadz allah terindah,klasmen bri liga 1 2023-2024Jakarta, CNN Indonesia--

Wakil Ketua Komisi XI DPRRI Dolfie Othniel Frederic Palit meminta pemerintah untuk memperhatikankelas menengah.

Hal itu ia sampaikan dalam rapat kerja dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Badan Pusat Statistik (BPS).

"Fiskalnya untuk intervensi masing-masing kelas apa? Selama ini yang paling banyak adalah miskin, rentan miskin. Bahwa bansos perlu, ya kelas menengah juga perlu diurus," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu, ia meminta penjelasan intervensi pemerintah serta alokasi anggaran untuk masing-masing kelas.

"Supaya kita lihat keberpihakan pemerintah di mana sebenarnya," imbuhnya.

Ia mengatakan jika kelas menengah tidak diperhatikan maka bukan tidak mungkin terjadi krisis seperti pada 1998. Krisis saat itu katanya terjadi karena ekonomi kelas menengah terganggu.

"(Tahun) 98 kan karena kelas menengahnya yang terganggu, bukan karena kelas atas dan bawah," katanya.

Lihat Juga :
1.000 Ojol Demo Besok, Tuntut Potongan Aplikasi Turun-Dilegalkan UU

Dalam kesempatan yang sama, BPS memaparkan jumlah kelas menengah menurun sejak 2019 hingga 2024.

Pada 2019, jumlah kelas menengah mencapai 57,33 juta orang atau 21,45 persen dari total penduduk. Kemudian turun menjadi 53,83 juta atau 19,82 persen.

Jumlah kelas menengah terus turun menjadi 48,27 juta atau 17,44 persen pada 2023. Kemudian turun menjadi 47,85 juta atau 17,13 persen.

"Jumlah dan persentase penduduk kelas menengah mulai menurun pasca pandemi, sebaliknya jumlah dan persentase penduduk menuju kelas menengah meningkat," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam paparannya.

Amalia memaparkan jumlah kalangan menuju kelas menengah justru naik. Pada 2019, jumlahnya tercatat sebanyak 128,85 juta atau 48,2 persen. Kemudian naik menjadi 137,5 juta atau 49,22 persen pada 2024.

Ia menjelaskan kriteria kelas menengah adalah mereka yang pengeluarannya berkisar 3,5 - 17 kali garis kemiskinan yang ditetapkan Bank Dunia atau sekitar Rp2.040.262 - Rp9.909.844 per kapita per bulan.

Sementara, kriteria menuju kelas menengah pengeluarannya berkisar 1,5 - 3,3 kali garis kemiskinan atau sekitar Rp874.398 - Rp2.040.262 per kapita per bulan.

Amalia mengatakan modus pengeluaran kelas menengah sebesar Rp2.056.494, artinya penduduk kelas menengah memang cenderung lebih dekat ke batas bawah pengelompokan kelas menengah yang sebesar Rp2.040.262.

"Hal tersebut mengindikasikan kelompok kelas menengah akan lebih sulit untuk lompat menuju kelas atas dan rentan untuk jauh ke kelompok menuju kelas menengah bahkan rentan miskin," kata Amalia dalam paparannya.

[Gambas:Video CNN]

(fby/pta)

Read more