hahatogel

hahatogel,ninja 338,hahatogelJakarta, CNN Indonesia--

Duta Besar Iranuntuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Saeed Iravani menyalahkan Amerika Serikat atas pembunuhan terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu (31/7).

Dalam pidato dia di rapat darurat Dewan Keamanan PBB, Irvani menyebut serangan itu tak akan terjadi tanpa izin dan dukungan intelijen Amerika Serikat.

Lihat Juga : Khamenei Perintah Iran Serang Langsung Israel Balas Kematian Bos Hamas

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel, lanjut Irvani, sengaja mengejar tujuan politik Iran dengan mengganggu pemerintahan baru Iran.

Pembunuhan Haniyeh terjadi sehari usai pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.

Iran, menurut Irvani, padahal memprioritaskan penguatan perdamaian dan stabilitas di kawasan, serta meningkatkan kerja sama dan keterlibatan konstruktif dengan komunitas internasional.

Wakil Dubes AS di PBB, Robert Wood, sebelumnya mengatakan Negeri Paman Sam "tak mengetahui atau terlibat" dalam kematian Haniyeh.

Sementara itu, wakil Dubes Israel di PBB Jonathan Miller dalam rapat DK PBB meminta komunitas internasional menuntut pertanggungjawaban Teheran karena menjadi sponsor terorisme.

"Iran bukan cuma sponsor terorisme, mereka adalah mesin penggerak kematian dan kehancuran yang mengancam kita semua," kata Miller, dikutip Al Jazeera.

Lihat Juga : Rapat Darurat DK PBB Kompak Kutuk Pembunuhan Bos Hamas, AS Bela Israel

Dia lalu berujar, "Kami mendesak masyarakat internasional meminta pertanggungjawaban Teheran atas kejahatan mereka."

Negara-negara sekutu Israel seperti Amerika Serikat dan Inggris menuduh Iran menyokong secara finansial dan senjata ke Hamas, Hizbullah, dan Houthi.

Adu argumen Miller dan Irvani muncul saat DK PBB menggelar rapat darurat usai kematian Haniyeh.

Sejumlah negara seperti China dan Rusia mengecam pembunuhan tersebut, tetapi AS dan Inggris menyatakan Israel perlu membela diri.

Lihat Juga : Sesumbar Jenderal Israel Usai Bos Hamas dan Komandan Hizbullah Tewas

Kematian Haniyeh disebut-sebut bisa memperburuk kondisi di Gaza dan meredupkan harapan gencatan senjata.

Haniyeh merupakan perwakilan Hamas yang terlibat dalam negosiasi gencatan senjata.